Saturday, December 3, 2022

Black Poetry Research

Saya gak pernah merasa bahwa saya pencipta puisi yang hebat, saya juga bukan penikmat puisi. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa sesekali saya suka puisi, khususnya ketika hati sedang rapuh dan melankolis, hehe.

Ada yang menarik di kelas Contemporary Research Theories and Methodologies, dosen saya saat itu mengajak kami untuk praktek langsung dalam pengumpulan data tapi melalui metody yang disebutnya Black-Poetry. Saat itu kami diberikan 1 artikel yang isinya kata-kata sambutan dari anggota Menteri Pendidikan Scotland yang baru terpiilh. Kami diberikan waktu 5 menit untuk baca artikel tersebut, kemudian menuliskan apa yang kami rasakan saat membaca artikel tersebut, kemudian kami diminta meng-highlight kata-kata yang kami anggap menarik. Berikutnya dosen memberi waktu 25 menit untuk kami menutupi kata2 dengan spidol hitam, selain dari kata-kata yang sudah kami highlight. Entah karena language barrier atau instruksi yang kurang jelas, saya malah pikirnya kami disuruh membuat puisi dari kata-kata yang dihighlight sebelumnya.

Kata-kata yang saya highlight dari artikel tersebut adalah: "excellence and equity", "fairer funding for our schools and empowered teachers who have the space and time to deliver", "improving Scottish education".
Konteks dari artikel ini adalah tentang apa yang saya rasakan, dan saat itu saya merasa skeptis bahwa perkataan tersebut hanya janji manis yang lain dari politisi. Di sisi lain saya pun bertanya-tanya apakah di Scotland jabatan di Kementerian sama seperti di Indonesia yang memang diisi oleh politisi (mayoritas para petingginya). So, mix feeling, antara sceptical dan hope, yang saya rasakan ini saya tuangkan ke dalam bentuk puisi 3 paragraf.

Entah kenapa saat itu saya pun lancar aja buat puisi, dan ketika diminta volunter saya tunjuk tangan, ya saya pikir udah capek2 dan saya puas dengan karya saya, kenapa tidak dishare ke yang lain. Surprisingly, dosen saya pun suka banget dan bahkan bilang somehow mau nangis dengernya. Well, here you go the poem I wrote in that class.

Winter, Spring, and Hope

People come and go
So does the seasons
We have winter, spring, summer, and falls
From the falls, we learn
That there is beauty in letting go
But, what about hope?
Should we let go our hope?
Our hope to have a better, fairer education...

            People come and go
            They bring promises, passion, hope
            Then, the winter is coming
            That is scepticism
            Do they really mean it this time?
            Do the teacher truly be empowered this time?
            What about the marginal kids?
            Do they really get fairer funding?

People come and go
So does the seasons
After all, the world is moving on
We, have to moving on
We can bring the winter with us
Or maybe that person come with the spring
When hope is blooming once again