Monday, May 11, 2015

Peucang?

Setelah sekian lama tidak membuat FR, kali ini mau mencoba menuliskan pengalaman perjalanan yang baru saja dilakukan. Trip kali ini tujuannya adalah Pulau Peucang, di Taman Nasional Ujung Kulon di Provinsi Banten. Temen jalan kali ini adalah temen-temen Pengajar Muda VI dan beberapa teman kantor, yang meski baru ketemu tapi asyik banget buat diajak seru-seruan, totalnya 17 orang berkumpul mencari penghiburan di tengah aktivitas monoton di ibu kota.

Perjalanan menuju pulau Peucang cukup lama, pertama kita harus melewati jalur darat selama 6 jam, kemudian disambung via laut 3,5 jam. Bagi kami yang sudah lama tidak bertemu, trip ini jadi seperti reuni kecil yang membuat perjalanan tidak berasa karena keasikan ngobrol. Sepanjang perjalanan laut, saya pilih duduk di atap kapal kayu yang kami tumpangi. Absen kena angin laut selama 3,5 bulan membuat diri ini kangen setengah mati dibisiki melodi dari angin laut dan diayun gelombangnya. Tapi sayang, sepanjang perjalanan banyak sekali sampah terapung di laut, khususnya sampah plastik, padahal udah masuk kawasan taman nasional :(


Secara umum kegiatan selama di sana adalah snorkeling, swimming, canoing, dan jumping, yang terakhir itu kami yang buat sendiri. Bicara spot snorkeling, di sini trumbu karangnya agak kurang si klo menurut saya. Kurang berwarna dan ikannya pun tidak banyak. Mungkin juga ini dipengaruhi oleh cuaca yang mendung selama kami snorkeling kali ya, jadi jarak pandang tidak terlalu baik. Di sini saya lebih menikmati berenang2nya saja karena tidak menikmati snorkelingnya sama sekali. Akhirnya main2 saja dengan teman2, permainan dengan murid2 saya dulu ketika di Papua, yaitu menyelam ke dasar dan mengambil pasir di bawahnya. Lumayan asik juga bagi yang baru tau permainan ini, hehe.


Selesai snorkeling di satu spot, kami berlanjut ke spot berikutnya, di sini kami melempar jangkar di dekat pulau. Maunya si makan siang di pulau tersebut karna terlihat lumayan bagus, tapi dengan alasan makanan tidak bisa dibawa ke darat akhirnya kami pun makan di kapal. Sebelumnya kami sempatkan dulu snorkeling di spot ini, hasilnya? Tidak beda jauh dengan spot sebelumnya. Oleh karena jarak ke pantai tidak terlalu jauh, saya pun berenang ke pantai. Awalnya saya beramai-ramai dengan teman yang lain berenang ke pantai, tapi karna ada yang merasa ditusuk bulu babi semua pun kabur kembali ke kapal, sedangkan saya karna kaki saya kram saya putuskan ke pantai saja sekalian supaya kramnya hilang. 


Snorkeling sudah, berenang sudah, kami pun makan siang di kapal sambil bergoyang2 mengikuti ayunan ombak. Selesai makan kami snorkeling lagi dan berenang lagi sampai sore. Selanjutnya kapal berlayar kembali menuju tempat peristirahatan kami di pulau Handeleum. Oiya di spot snorkeling ini sempet terjadi insiden, teman kami terjebak di karang di pinggir pantai. Maksud hati mau ke darat ternyata tidak bisa karena terhalang kumpulan karang yang sangat tajam, ingin kembali ke kapal pun setengah mati karena tersapu ombak berkali-kali. Jadilah teman-teman yang membantunya berdarah-darah mulai dari tangan, kaki, badan, bahkan sampai bagian pan*at.



Selesai bersih2 malam harinya kami asyik main werewolf sampai tengah malam. Permainan werewolf memang paling asyik dimainkan ramai2 seperti ini, dari permainan ini pula somehow kita jadi tau karakter teman2 kita. Apalagi dari 17 yang ada di sini hanya 3 orang saja yang tau permainan ini, jadilah permainan terasa sangat mengasyikkan karena semua antusias.


Esok harinya adalah kegiatan paling asyik menurut saya, yaitu canoing. Canoing di sini adalah menyusuri sungai kecil dengan warna air hijau, dikanan kirinya lebat dengan pepohonan, dan suara2 hewan yang memanjakan telinga. Saya jadi teringat saat saya melakukan kegiatan sejenis di Papua sana, orang sana menyebutnya menyusuri "hol". Entah darimana kata itu berasal, apakah dari kata "hole", saya juga kurang paham.


Di hari kedua ini kegiatan asyik yang kami buat sendiri adalah lompat dari atas atap kapal kayu yang kami tumpangi. Ketinggian kurang lebih 3 meter, tidak terlalu tinggi memang tapi cukup memacu adrenalin juga awalnya. Sekali lompat, pasti ketagihan. Awalnya teman-teman banyak yang tidak berani, apalagi yang perempuan, tapi setelah dimotivasi berkali2 akhirnya mereka mau juga satu persatu lompat ke laut, dan lucunya semua pun ketagihan dan melakukan yang kedua, ketiga, bahkan keempat kalinya.

Selesai bermain-main di laut kami pun kembali ke darat. Begitu sampai di darat kami disajikan sunset yang luar biasa indahnya. Sudah lama tidak lihat sunset seperti itu sangat mengobati kerinduan saya sama keindahan alam di saat senja. 


Setelah asyik melihat sunset, kami pun bersih-bersih dan bersiap kembali ke realita di Jakarta. Oiya di trip kali ini saya rada malas ambil foto, waktu sunset pun saya tidak memotretnya, saya asik menikmati sunset sambil mengobrol dengan teman saya, hanya memotret dengan kamera terbaik di dunia, yaitu mata. 

Trip kali ini secara umum sangat menyenangkan, tapi bisa dibilang faktor terbesar yang membuat trip ini menyenangkan adalah teman-temannya. Sedangkan pengelola tripnya sangat jauh dari memuaskan menurut saya. Sekali lagi ini membuktikan ke saya, tidak penting pergi kemananya, yang penting pergi dengan siapa. Karena seperti yang Trinity bilang, it's not about the destination but the journey :)


*pictures were taken by Laura, Naldo, and me



5 comments:

Ecky Agassi said...

adain lagi MPOS Trip jriiiiiiiiiii

Fajrie said...

yukkkk lah diarrange :)

dea alias dey said...

Jriiiiii!! *mupeng berat*

Fajrie said...

Deeeedddd itu ksatria minta digendong :p

nela said...

jruuuunn, ajakin gw jalan2 lagi dooonggg... yg komen diatas udah pd sulit diajakin jalan. wkwkw