Wednesday, June 3, 2015

Senggol Curcol

Akhir-akhir ini entah kenapa diri ini jadi sering curcol, ibarat kata ada yang nyenggol dikit langsung aja ni mulut curhat colongan.

Alkisah hari Jumat lalu, saat kami dapet free lunch dari kantor ada temen yang mesen menu Yakiniku
F: eh, itu keliatannya enak, lu mesen apaan?
M: ohh ini Yakiniku
F: *menunduk* kalau yakini dia ada gak?
M: -_-'
ketika diri ini udah yakin tapi dirinya ga yakin, andai ada menu yakini dia yang bisa membuat dia yakin..

Perbincangan di grup bersama teman2 tentang kegiatan volunteer untuk anak-anak berkegiatan outbond, salah satu acaranya adalah memandikan kerbau di sawah
F: eh emang anak itu gak takut ya sama kerbau? waktu kecil aku takut lho sama kerbau
*hening*
F: tapi sekarang aku udah ga takut kok sama kerbau, aku lebih takut sendiri

Kali ini kejadian di dalam lift, saat sedang sempit-sempitan karena banyak yang naik.
P: bahu lu lebar banget si
A: bahu lu lebih lebar kalii
F: bahu gua juga lebar kok *gak mau kalah*
F: tapi percuma punya bahu lebar kalo ga ada yang nyandarin, ga ada beda ama bahu jalan
Seisi lift: *menatap sedih ke F*

Terakhir saat di tempat makan lagi pada asik ngebahas mantan
T: mantan gua baru nikah kemaren
M: pasti keilangan banget ya
T: pake ditanyain lagi *kesel*
F: *nyeletuk dengan nada ketus* dia mah gimana bisa ngerti rasanya kehilangan, punya aja ga pernah
*kemudian F digebukin* *imajinasi liar*

Gak biasanya saya kaya gini, ga ngerti juga apa penyebabnya, semoga aja ga keterusan lah, malu juga klo dikit2 curhat colongan.

Monday, May 11, 2015

Peucang?

Setelah sekian lama tidak membuat FR, kali ini mau mencoba menuliskan pengalaman perjalanan yang baru saja dilakukan. Trip kali ini tujuannya adalah Pulau Peucang, di Taman Nasional Ujung Kulon di Provinsi Banten. Temen jalan kali ini adalah temen-temen Pengajar Muda VI dan beberapa teman kantor, yang meski baru ketemu tapi asyik banget buat diajak seru-seruan, totalnya 17 orang berkumpul mencari penghiburan di tengah aktivitas monoton di ibu kota.

Perjalanan menuju pulau Peucang cukup lama, pertama kita harus melewati jalur darat selama 6 jam, kemudian disambung via laut 3,5 jam. Bagi kami yang sudah lama tidak bertemu, trip ini jadi seperti reuni kecil yang membuat perjalanan tidak berasa karena keasikan ngobrol. Sepanjang perjalanan laut, saya pilih duduk di atap kapal kayu yang kami tumpangi. Absen kena angin laut selama 3,5 bulan membuat diri ini kangen setengah mati dibisiki melodi dari angin laut dan diayun gelombangnya. Tapi sayang, sepanjang perjalanan banyak sekali sampah terapung di laut, khususnya sampah plastik, padahal udah masuk kawasan taman nasional :(


Secara umum kegiatan selama di sana adalah snorkeling, swimming, canoing, dan jumping, yang terakhir itu kami yang buat sendiri. Bicara spot snorkeling, di sini trumbu karangnya agak kurang si klo menurut saya. Kurang berwarna dan ikannya pun tidak banyak. Mungkin juga ini dipengaruhi oleh cuaca yang mendung selama kami snorkeling kali ya, jadi jarak pandang tidak terlalu baik. Di sini saya lebih menikmati berenang2nya saja karena tidak menikmati snorkelingnya sama sekali. Akhirnya main2 saja dengan teman2, permainan dengan murid2 saya dulu ketika di Papua, yaitu menyelam ke dasar dan mengambil pasir di bawahnya. Lumayan asik juga bagi yang baru tau permainan ini, hehe.


Selesai snorkeling di satu spot, kami berlanjut ke spot berikutnya, di sini kami melempar jangkar di dekat pulau. Maunya si makan siang di pulau tersebut karna terlihat lumayan bagus, tapi dengan alasan makanan tidak bisa dibawa ke darat akhirnya kami pun makan di kapal. Sebelumnya kami sempatkan dulu snorkeling di spot ini, hasilnya? Tidak beda jauh dengan spot sebelumnya. Oleh karena jarak ke pantai tidak terlalu jauh, saya pun berenang ke pantai. Awalnya saya beramai-ramai dengan teman yang lain berenang ke pantai, tapi karna ada yang merasa ditusuk bulu babi semua pun kabur kembali ke kapal, sedangkan saya karna kaki saya kram saya putuskan ke pantai saja sekalian supaya kramnya hilang. 


Snorkeling sudah, berenang sudah, kami pun makan siang di kapal sambil bergoyang2 mengikuti ayunan ombak. Selesai makan kami snorkeling lagi dan berenang lagi sampai sore. Selanjutnya kapal berlayar kembali menuju tempat peristirahatan kami di pulau Handeleum. Oiya di spot snorkeling ini sempet terjadi insiden, teman kami terjebak di karang di pinggir pantai. Maksud hati mau ke darat ternyata tidak bisa karena terhalang kumpulan karang yang sangat tajam, ingin kembali ke kapal pun setengah mati karena tersapu ombak berkali-kali. Jadilah teman-teman yang membantunya berdarah-darah mulai dari tangan, kaki, badan, bahkan sampai bagian pan*at.



Selesai bersih2 malam harinya kami asyik main werewolf sampai tengah malam. Permainan werewolf memang paling asyik dimainkan ramai2 seperti ini, dari permainan ini pula somehow kita jadi tau karakter teman2 kita. Apalagi dari 17 yang ada di sini hanya 3 orang saja yang tau permainan ini, jadilah permainan terasa sangat mengasyikkan karena semua antusias.


Esok harinya adalah kegiatan paling asyik menurut saya, yaitu canoing. Canoing di sini adalah menyusuri sungai kecil dengan warna air hijau, dikanan kirinya lebat dengan pepohonan, dan suara2 hewan yang memanjakan telinga. Saya jadi teringat saat saya melakukan kegiatan sejenis di Papua sana, orang sana menyebutnya menyusuri "hol". Entah darimana kata itu berasal, apakah dari kata "hole", saya juga kurang paham.


Di hari kedua ini kegiatan asyik yang kami buat sendiri adalah lompat dari atas atap kapal kayu yang kami tumpangi. Ketinggian kurang lebih 3 meter, tidak terlalu tinggi memang tapi cukup memacu adrenalin juga awalnya. Sekali lompat, pasti ketagihan. Awalnya teman-teman banyak yang tidak berani, apalagi yang perempuan, tapi setelah dimotivasi berkali2 akhirnya mereka mau juga satu persatu lompat ke laut, dan lucunya semua pun ketagihan dan melakukan yang kedua, ketiga, bahkan keempat kalinya.

Selesai bermain-main di laut kami pun kembali ke darat. Begitu sampai di darat kami disajikan sunset yang luar biasa indahnya. Sudah lama tidak lihat sunset seperti itu sangat mengobati kerinduan saya sama keindahan alam di saat senja. 


Setelah asyik melihat sunset, kami pun bersih-bersih dan bersiap kembali ke realita di Jakarta. Oiya di trip kali ini saya rada malas ambil foto, waktu sunset pun saya tidak memotretnya, saya asik menikmati sunset sambil mengobrol dengan teman saya, hanya memotret dengan kamera terbaik di dunia, yaitu mata. 

Trip kali ini secara umum sangat menyenangkan, tapi bisa dibilang faktor terbesar yang membuat trip ini menyenangkan adalah teman-temannya. Sedangkan pengelola tripnya sangat jauh dari memuaskan menurut saya. Sekali lagi ini membuktikan ke saya, tidak penting pergi kemananya, yang penting pergi dengan siapa. Karena seperti yang Trinity bilang, it's not about the destination but the journey :)


*pictures were taken by Laura, Naldo, and me



Friday, May 8, 2015

Sedih itu ketika..

Ketika 2 celana berbeda robek di waktu berdekatan karna kelebihan lemak, di situ saya merasa sedih :(

Sekarang semua orang manggil saya buncit atau gendut, agak mengesalkan si. Inilah dampak malas berolahraga, bahkan ngelihat ujung kaki aja udah susah karna kealingan perut, pathetic -_-

Thursday, April 23, 2015

Kera Sakti

Diri ini merasa menjadi kera sakti yang menemui banyak masalah dalam rangka mencari kitab suci ke barat :(

Friday, April 10, 2015

Peringatan Keras!

Saya adalah orang yang sangat hobi mendengarkan musik ketika mengendarai motor, tapi akhir-akhir ini saya sudah jarang melakukan hobi tersebut karna mulai bosan sama playlist yang ada. Beberapa hari lalu saya download lagu-lagu baru yang penuh semangat dan kemarin saya kembali mendengarkan musik sambil mengendarai motor. 

Lagu-lagu yang saya download umumnya lagu yang up beat dan saya pun ikut nyanyi layaknya di ruang karaoke, yupp, sampai teriak2, karena sudah malam juga jadi jalanan sepi. Saat lagu Counting Stars dari One Republic berakhir dengan ciamik, lagu pun berganti. Oleh karna musik yang saya mainkan dari folder "Recently Added", tiba-tiba lagu berganti ke audio dari whatsap yang tersimpan di folder tersebut. 

*suara orang ngaji* 
Saya bingung, bertanya-tanya ini apa? Ternyata ini adalah rekaman tausyah yang dishare dari teman di salah satu grup Whatsap. Saya ingat kalimat pertamanya yang terus diulang-ulang, "Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke MASJID"

Mau ganti lagu atau lepas earphone tapi malas untuk berhenti, jadilah saya sepanjang jalan kurang lebih 3 menit khusyuk mendengarkan tausyah tersebut. Isinya tajam sekali dan tepat menghujam jantung, sindiran dan peringatan yang sangat keras untuk diri ini. Penasaran dengan tausyah lengkapnya, saya pun mencarinya di google, dan inilah tausyah yang saya dengarkan secara tidak sengaja..

Wahai anakku ...

Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke MASJID.

Betapa banyak orang yg kaya raya tidak sanggup utk mengerjakannya. Jangankan sehari lima waktu, seminggu sekali pun terlupa. Tidak jarang pula seumur hidup, tidak pernah singgah ke sana.


Orang pintar dan pandai pun sering tidak mampu melkukannya. Walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga ke universitas di Eropa, Australia, ataupun Amerika.
Mampu melangkahkan kaki ke Jepang, Cina, dan Korea dengan semangat yg membara,namun ke masjid, tetap saja perjalanan yg tidak mampu mereka tempuh, w
alaupun telah bergelar Dr. Filsafat.

Pemuda yg kuat dan bertubuh sehat yg mampu menakluki puncak Gunung Guntur Garut dan Cikuray Garut, juga Everest pun sering mengeluh ketika diajak ke masjid.
Alasan mereka pun beragam. Ada yg berkata sebentar lagi, ada yg berkata takut dikata alim.


Maka berbahagialah dirimu wahai anakku. Bila dari kecil engkau telah terbiasa melangkahkan kaki ke masjid. Karena Bagi kami, sejauh manapun engkau melangkahkan kaki, tidak ada perjalanan yg paling kami banggakan selain daripada perjalananmu ke masjid.


Biar ku beritahu rahasianya kepadamu. Sejatinya perjalananmu ke masjid adalah perjalanan utk menemui Rabbmu. Itulah perjalanan yg diajarkan oleh nabi serta perjalanan yg akan membedakanmu dengan orang-orang yg lupa akan Rabbnya.


Maka lakukanlah walaupun engkau harus merangkak dalam gelap subuh, demi mengenal Rabbmu.

Diazab karena Hujan

"Coba kasih hujan yang banyak kah!"

Beberapa minggu lalu saya kena azab langsung dari Yang Kuasa. Cerita dilatarbelakangi oleh ketidaksukaan saya pada hujan. Sebenarnya saya suka hujan, tapi kalau posisi saya kering dan hangat di dalam rumah, kalau sedang di luar rumah hujan sangat menghancurkan mood.

Saya biasa pulang kantor jam 8 malam, saat itu langit tampak biasa saja, tidak mendung tapi juga tidak berbintang. Sepuluh menit berlalu tiba-tiba gerimis, saya pun menepi untuk pakai jas hujan. Ritual memakai jas hujan di tengah jalan sangat menyebalkan bagi saya, karena harus berhenti dulu *kecuali Anda mau berakrobat pakai jas hujan sambil menjalankan motor*

Ternyata hujannya tidak semakin deras, perlahan-lahan hujan berhenti. Saya pun kembali menepi dan melepas jas hujan saya. Sambil berkendara saya terus merengek, meracau dengan logat Papua sambil marah-marah. "Hujan ini macam bagimana kah? Orang su paki jas hujan mantap, baru de berhenti. Coba kasih hujan yang banyak kah!" Saat saya mengatakan itu sepertinya Malaikat lewat dan langsung menjawab tantangan saya, karena tiba-tiba hujan turun lagi dan kali ini agak deras.

Saya pun segera menepi dan memakai jas hujan kembali. Tidak lama setelah saya kembali ke jalan hujannya pun semakin deras, deras, dan terus bertambah deras sampai saya tidak bisa melihat karna kaca helm saya jadi buram. Saat saya membuka kaca helm, muka saya terasa seperti ditusuk-tusuk jarum karna derasnya air hujan. Bodohnya saya malah tertawa keras sambil muka ini ditusuk-tusuk air hujan yang sangat menyakitkan, "nah, coba begini dari tadi kah!". 

Saya pikir hujan deras seperti ini hanya sebentar, ternyata hujannya konsisten deras sekali untuk mengazab saya yang sudah menantang Tuhan. Tubuh mulai menggigil kedinginan, dan tiba-tiba dari arah depan ada mobil melaju kencang dan sukses mencipratkan air comberan ke muka dan badan saya, langsung saya reflek "Ampuuunnn".

Memang benar ternyata bahwa hujan adalah salah satu waktu yang baik untuk berdoa. Sampai rumah saya senyum2 sendiri menyadari kebodohan saya yang telah "menantang" Tuhan, dan jadinya langsung dapet azab. Jangan ditiru ya guys :)




Thursday, April 9, 2015

Song of The Month


Akhir-akhir ini lagi seneng dengerin lagi dari Secondhand Serenade yang judulnya "Fall For You" ini. Biasanya ni lagu cuma didengerin kalau lagi karokean aja, nyanyi dengan sepenuh hati, hehehe. Eh ternyata malah ni tangan iseng download ni lagu, jadilah bulan ini sering banget denger lagu mellow ini, yang klo lagi meresapi banget kadang mata sampe berkaca2.

"Fall For You"


The best thing about tonight's that we're not fighting
Could it be that we have been this way before
I know you don't think that I am trying
I know you're wearing thin down to the core

But hold your breath
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
You're impossible to find

This is not what I intended
I always swore to you I'd never fall apart
You always thought that I was stronger
I may have failed
But I have loved you from the start
Oh

But hold your breath
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
It's impossible

So breathe in so deep
Breathe me in
I'm yours to keep
And hold onto your words
'Cause talk is cheap
And remember me tonight
When you're asleep

Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
Tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
You're impossible to find