source: http://bit.ly/2pliznN |
tampang before-after kejebak turkish breakfast |
pintu masuk Derinkuyu Underground City |
Perjalanan kami lanjutkan ke Ihlara Valley, ini adalah tempat favorit saya di Cappadocia, like a paradise *lebay. Sebuah lembah yang sangat indah dikelilingi oleh tebing tinggi, ada sungai mengalir di sebelah jalan setapak yang kami lewati, pepohonan yang masih dalam kondisi meranggas karna musim dingin, suara burung yang bersahutan, pokoknya peaceful banget lah ini tempat. Di sini tidak ada orang lokal yang tinggal, jadi memang khusus buat wisata saja. Musim terbaik untuk ke sini adalah musim panas karna didominasi oleh warna hijau pepohonan dan bunga-bunga. Saat kami ke sana meski sudah masuk musim semi tapi masih banyak pohon yang belum hijau kembali karna suhunya masih dingin. Nah, gak enaknya ikut tour adalah harus serba cepat, jadi ya sayang aja pemandangan sebagus ini hanya bisa dinikmatin sebentar aja.
Selime Monastery, komplek gereja, chapel, katedral, dan sekolah buat para calon pastur. Cappadocia ini menarik, dulu tempat ini dihuni oleh orang2 Yunani yang memeluk agama Kristen, tapi sejak Turki menjadi Republik ada kesepakatan antara pemerintah Yunani dan Turki untuk tukar penduduk. Penduduk Yunani yang ada di Turki pindah ke Yunani, begitu juga sebaliknya. Karena itulah semua tempat ibadah yang ada di Cappadocia ini sudah tidak lagi digunakan, tapi tetap dijaga dan dipelihara dengan baik untuk kepentingan wisata. Bukan hanya tempat ibadah, tempat tinggal penduduk yang ada di gua batu pun hampir semua sudah berubah jadi hotel.
Terakhir kami ke Pigeon Valley, kirain ada apa, ternyata kami hanya melihat dari atas sebuah lembah dibawah kami. Kenapa namanya Pigeon? Karena di sini banyak burung dara, gak sampe 30 menit juga kami di sini. Setelahnya dibawa ke tempat oleh2 Turkish Delight, sama toko perhiasan khas dari Cappadocia. Yah namanya juga ikut tur ya, pasti lah diajak ke tempat beli oleh2. Tentu lebih enak ke tempat2 ini sendiri, tapi sayangnya tidak ada transportasi umum menuju tempat ini, jadi pilihannya ya rental mobil sendiri, hitchhiking, atau jalan kaki. Lah tapi kalau jalan kaki baru sampe esok harinya kali ya, karna jarak Goreme-Ihlara Valley itu sejauh 83 km, kalau naik mobil 1 jam-an lah, sedangkan ke Derinkuyu itu jaraknya 37 km. Jadi bisa dibilang buat solo traveler, atau yang cuma berdua, paling pas ya ikut tour lah, dapet makan siang gratis pula.
Green tour ini dari jam 9.30 sampai jam 6 sore, setelahnya kita bisa hunting sunset sendiri, karna sunset saat kami disini sekitar jam 7.50-an malam. Sunset yang saya lihat saat itu adalah salah 1 sunset paling keren. Dari atas bukit kami melihat berbagai rumah batu yang menjulang dengan berbagai bentuknya yang eksotis, dan matahari yang terbenam di balik bukit di depan kami sukses membuat siluet yang sempurna.
Puas menikmati sunset, kami dijemput Cihan dengan mobilnya untuk sama2 ke rumahnya, dannnnn, saat itulah dia kasih kabar buruk bahwa esok subuh kami tidak bisa naik balon udara karna cuaca yang gak baik, windy katanya. Hal tersebut membuat kami harus extend 1 malam lagi untuk mencoba peruntungan demi naik balon udara, yang ternyata meski sudah extend 1 malem kami masih belum cukup beruntung karna cuaca malah makin buruk.
There is always the 1st time for everything katanya, dan ini adalah pengalaman pertama saya nginep di rumah orang yang sama sekali asing, menggunakan couchsurfing. Cihan ini host yang sangat amat rapi dan bersih rumahnya, bahkan sampe toiletnya pun bersih dan rapi luar biasa, baru kali ini saya lihat tempat tinggal anak bujang serapi dan sebersih ini. Sebenernya tergoda buat foto toiletnya tapi ga jadi karna ngerasa itu privasi mereka. Mulai dari hair dryer sampe segala sabun, sunblock, cream, lengkap banget ada di toilet. Jadi ngerti kenapa cewek dan cowok turki terlihat modis banget, ya karna mereka sangat memperhatikan penampilan, hair dryer adalah barang wajib di tiap kamar mandi dan itu bukan untuk wanita saja lho ya.
Setelah asik ngobrol tentang banyak hal sama Cihan dan flatmate nya, Umit yang suka banget ngobrol politik, kami pun istirahat dalam damai. Persiapan esok harinya karna kami akan jalan kaki nonstop melewati berbagai lembah dan bebatuan eksotis di sepanjang Rose Valley dan Love Valley.