Saturday, February 28, 2015

Pandangan Subjektif Seorang Turis: Part 3

Kalau di postingan pertama tentang Filipina saya membahas tentang transportasinya, postingan kedua dan ketiga ini saya asyik membahas keunikan negara ini. Masih ada hal-hal yang menurut saya unik di Filipina, diantaranya:

1. Budaya bebas yang bablas. Bicara tentang gaya hidup, di Filipina bisa dibilang copy-paste dari Amerika. Mungkin karena Amerika pernah lama ada di negara ini jadi hampir semua dicopy-paste. Kebebasan yang kebablasan, itu pendapat pribadi saya sih. Minuman keras dijual bebas dengan harga murah, panti pijat ++ merajalela, banyak pasangan tinggal bareng satu atap, jumlah mamah muda tak bersuami di sana banyak menn. 


2. Basket, olahraga paling populer di negara ini adalah basketball, lagi-lagi Amerika. Kalau sedang ada pertandingan basket di TV, hampir pasti diluar toko-toko yang lagi setel pertandingan itu banyak berjejer masyarakat menonton dari luar toko. Bola kaki di sana kalah pamor dengan olahraga gaul ini.


3. Rambut lurus dan pirang, keunikan orang di sini sebagian besar rambutnya lurus tergerai sempurna, jarang banget saya melihat ada orang yang rambutnya kriting di sini. Selain lurus, cewek-cewek di sini banyak sekali yang mewarnai rambutnya, warna favorit pirang atau merah kecoklatan. Sangat Amerika. Bisa jadi ini karena saya tinggalnya memang di kawasan Central Business District Makati makanya wanitanya hobi mewarnai rambut, kalau di pedesaan saya yakin semua wanitanya berambut hitam alami.


4. No plastic in Makati, ini aturan yang paling asik di wilayah khusus Makati. No plastic at all! Di mall kalau belanja harus bawa bag sendiri atau ya dikasih wadah dari kertas daur ulang berwarna coklat. Berasa di Amerika (kaya pernah ke sana aja), pulang dari mall gendong-gendong belanjaan yang dimasukkan di bungkusan kertas warna coklat. Peraturan ini dituangkan di peraturan daerahnya, diprint dan disebar di pusat2 perbelanjaan. Jakarta kapan nih Jakarta?!?!?!


5. Pistol, di negara ini terkenal banyak orang memiliki pistol, karena itu satpam di sana tidak cukup hanya bermodalkan pentungan seperti satpam di negara kita. Setiap masuk mall satpamnya akan memeriksa pinggang kita apakah bawa pistol atau tidak. Tapi selama di sana saya belum pernah melihat langsung orang yang membawa pistol, kecuali ya satpam itu sendiri yang dibekali dengan senjata.

6. Bank, terkait dengan kepemilikan pistol oleh masyarakatnya, keamanan di bank bisa dibilang sangat ekstra. Bukan pemandangan aneh lagi kalau satpamnya pegang senjata laras panjang. Saking menjaga keamanan, di pintu ada satpam yang bertugas membuka pintu bagi nasabah yang datang, dan dikunci dari dalam. Iya, dikunci-dari-dalam-setiap-ada-orang-masuk-dan-keluar. Ribet? Buanget. Tapi yah demi keamanan bersama harus dilakukan.


7. Ini yang paling menarik, accent! Kemampuan berbahasa Inggris orang Philippines bisa dibilang sangat baik, karena bahasa Inggris menjadi bahasa resmi kedua di negara ini. Bahkan tukang bubur, satpam, penjaga laundry rata-rata bisa berbahasa Inggris cukup baik. Rambu-rambu, segala aturan di gedung kantor, reklame di jalan, banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Orang di sini kalau berbicara suka dicampur antara bahasa Tagalog dengan Inggris, sehingga dikenal istilah Taglish. Ada yang lucu jika kita mendengar orang Filipina berbahasa Inggris, yaitu aksennya. Jika ada bahasa Inggris berakhiran –le, maka dibaca “ol”, contoh: apple=apol, table= tabol, simple=simpol. Huruf “a” dibaca bukan “ae” tapi “a”, contoh: black=blak, back=bak, lack=lak. Kata berakhiran –tion, dibaca “sion”, contoh: question=kuesion, activation= aktifasion, relation=relasion. Sama seperti orang Indonesia berbahasa Inggris lah, pasti kadang ada akses yang lucu, kaya aksen orang Sunda yang tidak bisa bilang “f” :p


sumber gambar:
http://trendsupdates.com/tobacco-alcohol-cigarette-brands-allowed-to-advertise-their-brand-extensions/
http://vernoncroy.com/2434/2010-nba-sprite-slam-dunk-competition-betting-odds-preview/
http://www.newtress.com/index.php?route=pavblog/blog&id=51
http://havebusinessliveandworkinmakaticity.blogspot.com/2013/07/makati-city-says-no-to-plastic.html
http://designforfun.com/display.php?id=15
https://misfit120.wordpress.com/2014/07/25/instructions-on-how-not-to-rob-a-bank/
http://philbasiceducation.blogspot.com/2012/08/deped-k-to-12-teaching-math-and-science.html


6 comments:

enkoos said...

Mau ngomentarin poin pertama aja ya, soalnya poin yang lain2nya bener semua, seperti kepemilikan pistol, dan olah raga basket.

Jadi, di US, minuman keras gak dijual bebas. Salah besar itu. Minuman keras dijual di toko2 tertentu. Gak semua groceries store (semacam supermarket kalau di Indonesia) jualan minuman keras. Kalaupun mereka jual minuman keras, pada waktu bayar ke kasir, harus menunjukkan ID Card (KTP).

Di beberapa groceries store yang buka 24 jam, penjualan minuman keras hanya dilayani sampai jam tertentu, aku gak tahu apa alasannya.

Kalau kita pergi ke restoran, trus pesan minuman keras, si pramusaji berhak menanyakan ID Card dan pelanggan gak boleh marah. Justru kalau si pramusaji gak menanyakan ID Card dan belakangan ketahuan kalau si pelanggan di bawah umur, restoran itu bisa dicabut ijinnya, ditutup jek.

Peraturan itu berlaku buat rokok, malah lebih ketat dan semakin lama ruang gerak perokok semakin dipersempit. Di negara bagian Minnesota, di bar gak boleh ngerokok, peraturan aneh bagi perokok. Tapi pemilik bar kukuh, karen mereka gak mau pekerja2 mereka terpapar penyakit akibat menjadi second hand smoker.

Begitu Fajrie.

Salam

Fajrie said...

wahh, thank you dah berkunjung bulek :D

mungkin di Filipina masih meng-copy Amerika jaman dulu kali ya bulek, klo di Filipina bebas banget beli minuman keras, dan harganya murahhh dan mudah didapat karena dijual di minimarket juga..

Iya aku sering baca postingan bulek tentang ketatnya rokok di US sekarang, jomplang banget ama negara kita ya :(

semoga negara kita bisa meniru yang baik2 dan segera mempersempit ruang gerak perusahaan rokok

enkoos said...

Kali ya, Amerika jaman dulu kayak gitu. Peraturan tentang rokok kan termasuk baru, kalau gak salah mulai 1980'an gitu deh. Sebelumnya masih ngelobi aja.

Butuh waktu lama, tapi akhirnya bisa kan. Aku yakin Indonesia bisa. Amin.

Seneng baca tulisan2mu Fajrie.

Fajrie said...

Amiinn
Makasih lho bulek, aku doyan nulis tapi ya gak berstruktur alias acak2an, hahahha
Ditunggu ya projectnya bulek, ga sabar mau baca tulisan dan sudut pandang bulek dari tempat2 eksotis di Indonesia yg pernah didatengin :)

Ecky Agassi said...

westerization,
fyi waktu Gloria Arroyo membuat bahasa Inggris jadi bahasa resmi, itu menjadi kontroversi, tapi nyatanya sekarang sangat bermanfaat, salah satunya membuat Filipina jadi sumber SDM pengajar bahasa Inggris yang murah,

oya, basket mereka di Asean cukup jago, sering saingan sama Indonesia

Fajrie said...

yupp, bahasa Inggris mereka emang keren si, cuma ya itu aksennya kadang jadi bikin bingung, hehe

gua kira Filipina paling jago basketnya di Asean, secara di sana jadi olahraga nomor 1, ternyata ngga juga ya? hmm