Friday, April 10, 2015

Peringatan Keras!

Saya adalah orang yang sangat hobi mendengarkan musik ketika mengendarai motor, tapi akhir-akhir ini saya sudah jarang melakukan hobi tersebut karna mulai bosan sama playlist yang ada. Beberapa hari lalu saya download lagu-lagu baru yang penuh semangat dan kemarin saya kembali mendengarkan musik sambil mengendarai motor. 

Lagu-lagu yang saya download umumnya lagu yang up beat dan saya pun ikut nyanyi layaknya di ruang karaoke, yupp, sampai teriak2, karena sudah malam juga jadi jalanan sepi. Saat lagu Counting Stars dari One Republic berakhir dengan ciamik, lagu pun berganti. Oleh karna musik yang saya mainkan dari folder "Recently Added", tiba-tiba lagu berganti ke audio dari whatsap yang tersimpan di folder tersebut. 

*suara orang ngaji* 
Saya bingung, bertanya-tanya ini apa? Ternyata ini adalah rekaman tausyah yang dishare dari teman di salah satu grup Whatsap. Saya ingat kalimat pertamanya yang terus diulang-ulang, "Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke MASJID"

Mau ganti lagu atau lepas earphone tapi malas untuk berhenti, jadilah saya sepanjang jalan kurang lebih 3 menit khusyuk mendengarkan tausyah tersebut. Isinya tajam sekali dan tepat menghujam jantung, sindiran dan peringatan yang sangat keras untuk diri ini. Penasaran dengan tausyah lengkapnya, saya pun mencarinya di google, dan inilah tausyah yang saya dengarkan secara tidak sengaja..

Wahai anakku ...

Perjalanan terjauh dan terberat adalah perjalanan ke MASJID.

Betapa banyak orang yg kaya raya tidak sanggup utk mengerjakannya. Jangankan sehari lima waktu, seminggu sekali pun terlupa. Tidak jarang pula seumur hidup, tidak pernah singgah ke sana.


Orang pintar dan pandai pun sering tidak mampu melkukannya. Walaupun mereka mampu mencari ilmu hingga ke universitas di Eropa, Australia, ataupun Amerika.
Mampu melangkahkan kaki ke Jepang, Cina, dan Korea dengan semangat yg membara,namun ke masjid, tetap saja perjalanan yg tidak mampu mereka tempuh, w
alaupun telah bergelar Dr. Filsafat.

Pemuda yg kuat dan bertubuh sehat yg mampu menakluki puncak Gunung Guntur Garut dan Cikuray Garut, juga Everest pun sering mengeluh ketika diajak ke masjid.
Alasan mereka pun beragam. Ada yg berkata sebentar lagi, ada yg berkata takut dikata alim.


Maka berbahagialah dirimu wahai anakku. Bila dari kecil engkau telah terbiasa melangkahkan kaki ke masjid. Karena Bagi kami, sejauh manapun engkau melangkahkan kaki, tidak ada perjalanan yg paling kami banggakan selain daripada perjalananmu ke masjid.


Biar ku beritahu rahasianya kepadamu. Sejatinya perjalananmu ke masjid adalah perjalanan utk menemui Rabbmu. Itulah perjalanan yg diajarkan oleh nabi serta perjalanan yg akan membedakanmu dengan orang-orang yg lupa akan Rabbnya.


Maka lakukanlah walaupun engkau harus merangkak dalam gelap subuh, demi mengenal Rabbmu.

2 comments:

Ecky Agassi said...

makasi nasihatnya jri,

btw lo dengerin musik di motor gk bikin kuping sakit karena earphone terdesak helm? dan kan suaranya teredam bising jalanan?

Fajrie said...

helm gua longgar ckuy, jadi asik2 aja ga sakit,, suara jalanan kedengeran si tapi masih lebih kedengeran suara musiknya kok, kan volumenya besar :p