Sunday, May 7, 2017

Secarik Catatan di Negeri Ottoman (Part 1)


You will when you believe.., sejak SMA saya selalu punya keinginan untuk dapat mengunjungi Turki suatu saat nanti. Bahkan saya ingat sejak pertama kali saya punya komputer, wallpaper saya saat itu adalah Blue Mosque, komputer berganti laptop, dan saya masih sering browsing gambar2 ciamik dari masjid-masjid di Turki. Akhirnya, keinginan belasan tahun yang lalu terwujud di tahun 2017 ini, Alhamdulillah..

Perjalanan ke Turki ini sudah saya siapkan lebih dari 1 tahun yang lalu. Waktu itu saya ketinggalan info tentang promo dari Qatar Airways, dan sejak tau bahwa Qatar rutin mengadakan promo di bulan September, saya mulai menabung buat beli tiket. Tibalah bulan September 2016, saya langsung buka situs Qatar dan benar, mereka ada promo! Saya dapat tiket dengan harga 5,4 juta PP dari KL ke Istanbul. Sedangkan tiket ke KL baru saya beli 2 minggu sebelum keberangkatan saya, dapat harga 1,4 juta PP, tapi karna saya punya banyak poin di tiket.com, saya hanya tinggal membayar 600rb. Jadi buat yang ada rencana traveling ke luar negeri, stand by aja tiap bulan September ada banyak promo dari banyak maskapai ke banyak destinasi luar negeri, termasuk Eropa.

Sebelum beli tiket, saya izin dulu sama bos saya untuk ambil cuti langsung 12 hari. Saya masih ingat sekali ekspresi saya saat chat dengan bos saya yang tanpa banyak tanya langsung approve permintaan saya, wohooo!


Setelah dapat approval barulah saya beli tiket dan beberapa minggu setelahnya karna terlalu excited saya sudah mulai buat itinerary. Dari awal saya beli tiket memang niatnya saya mau solo traveling dengan style backpacker dan menggunakan couchsurfing untuk tempat menginap. Mulai Januari, saya aktif di couchsurfing (CS) untuk cari host dan dari 9 kota yang akhirnya saya kunjungi, hanya 1 kota saya menginap di hostel berbayar, sisanya pake CS.

Sekilas tentang couchsurfing, ini adalah platform dimana kita bisa menemukan teman traveler dari seluruh dunia untuk cari tumpangan menginap ketika kita ada di negara mereka. Situs ini gratis, dan kalau kita menginap di anggota CS pun gratis, ga ada bayar apa2, tapi saya bawa souvenir khas Indonesia untuk seluruh host saya di sana, gak wajib sih tapi ya buat bahan cerita aja sekaligus promosi budaya. Terus untungnya buat host apa? Bisa dibilang situs ini hidup dari rasa solidaritas sesama traveler, jadi untungnya buat host ya bisa dapat temen dari berbagai negara, sharing2 cerita tentang negara tersebut, pengalaman traveling, dll. Bahkan banyak host yang gak sungkan menyiapkan makan malam buat tamunya.

Sebelum perjalanan dimulai terjadi beberapa drama, mulai dari hp kantor yang ketinggalan di taksi (lagi) pas h-1 berangkat, akhirnya mengorbankan waktu packing karna harus ke pool taksi dulu di palmerah buat ambil itu hp. Packing baru dimulai jam 00.30 malem dan baru selesai jam 2 pagi, saat mau dicoba itu tas eh baru nyadar ternyata itu tas rusak, talinya putus!! Langsung saat itu juga whatsap beberapa temen buat pinjem tas carrier tapi ga ada yang respon (yaiyalah jam 2 pagi!), tidur pun ga nyenyak saat itu. Paginya bangun dan memutuskan untuk beli tas baru di Cipulir sebelum flight ke KL jam 11.40 dari Cengkareng. Sampe di Cipulir ternyata itu toko cuma ada tas Deuter, yang mana mahal! Mau gak mau ga ada pilihan lain akhirnya beli itu tas *masih ga rela rasanya.

Drama lainnya adalah karna ada restrukturisasi di kantor, jadinya malah kerjaan lagi banyak, yang seharusnya April bisa dibilang low season malah jadi kaya peak season dengan berbagai planning dan strategies untuk tahun depan yang harus dibuat, jadilah justru malah merasa bersalah ambil cuti panjang dan jadi less excited. Di bandara barang pun sempet disita karna masukin parfum di tas kabin, malah baru beli pula itu barang. Setelah urusan imigrasi selesai (dan si petugas imigrasi mengira saya mau kerja disana karna lama banget di Turki), akhirnya tiba juga boarding dan penerbangan ke KL dihabiskan dengan tidur, pulas.


Oiya, perjalanan ke Turki ini akhirnya saya gak sendiri, Malik temen kantor saya ikut juga tapi karna dia cutinya gak lama kaya saya, jadilah kami bareng selama 10 hari sedangkan 9 hari terakhir saya sendiri. Penerbangan kami dari KL ke Doha bareng, tapi dari Doha ke Istanbul saya sendiri karna saya sengaja pilih transit yang lama biar bisa ikut free city tour di Doha. Pertama kalinya naik Qatar, dan puas banget karena emang ini full service airline jadi ya pelayanannya oke, makanannya enak, hiburannya lengkap, mantap lah!

Sampai di Doha tengah malam dan kami langsung cari “quiet room” untuk tidur sambil nunggu pagi. Bandara di Doha pun oke banget, ya gausah bandingin dengan bandara di Indonesia lah ya, intinya mah udah lengkap, ada free wifi, free drinking water, mushola rapi dan bersih, shuttle train, quiet room khusus buat tidur, berbagai tempat belanja juga ada bisa dibilang kaya mall, jadi transit lama pun gak bikin bosan. Nah, buat yang mau ikut free city tour di Doha, pendaftaran dibuka jam 6 pagi tapi udah pada antri dari jam 5.30, karena ada quotanya yaitu 20 orang 1x city tour. Jam 7.15 dibagiin tiket city tour dan mulai keluar bandara, dan bus mulai jalan jam 8.30.



Doha panas cuy! *ya namanya juga jazirah Arab. Deretan gedung tinggi mengingatkan saya sama Hongkong, tapi yang paling berkesan pas dibawa ke pasar tradisionalnya sih, klasik dan bersih. Suhu saat itu 38 drajat C, dan selama kurang lebih 45 menit jalan di pasar kami pun balik ke airport jam 10.45. Siap2 boarding and now i’m so excited,, Turkey i’m coming!




No comments: